Bak Untung Tak Seberapa Namun Buntung Tak Terkira

BARA NEWS KALTIM

- Redaksi

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 05:01 WIB

5087 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Mira Ummu Tegar (Aktivis Muslimah Balikpapan)

Menyasar ke sektor hiburan, 16 bos tambang merencanakan pembangunan Taman Safari di IKN Nusantara. Sebagaimana konsep sebagai green city, sejumlah bos tambang memiliki minat investasi di bidang hiburan seperti them park yang berbentuk Taman Safari. Diharapkan dapat membawa dampak positif dan menarik minat wisatawan dari berbagai kota bahkan luar negeri untuk datang.

Punya konsep baru seperti IKN Nusantara, 16 bos tambang yang terdiri dari PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Arutmin Indonesia, PT Kideco Jaya Agung, PT Tanito Harum Nickel, PT Multi Harapan Utama (MHU), dan lainnya memiliki minat investor di IKN. Dan hal tersebut dibenarkan oleh Boy Thohir selaku Direktur Utama Adaro Energy Garibaldi.(Ayobandung.com 17/10/2024).

Terlibatnya 16 bos tambang untuk berinvestasi berupa taman safari di IKN Nusantara, berat untuk tidak dikatakan sebagai bentuk cuci tangan mereka atas eksploitasi lahan dan sumber daya alam dan energi (SDAE) negeri ini. Privatisasi lahan dan SDAE merupakan konsep ekonomi kapitalisme dimana kebebasan kepemilikan merupakan landasannya. Tidak heran kemudian distribusi kekayaan alam hanya beredar pada segelintir orang yakni oligarki/bos tambang. Asas kapitalisme liberal yang menjadikan tujuan aktivitasnya hanya meraih keuntungan materi semata pada akhirnya banyak menimbulkan kerusakan baik lingkungan, sosial, ekonomi dan budaya.

Hal tersebut tentunya sangat disadari para oligarki/bos tambang, sehingga memberi secuil pengharapan bagi warga dengan pembangunan taman safari sebagai tempat hiburan yang nantinya melibatkan UMKM setempat seolah memberi kontribusi ekonomi bagi warga lokal. Padahal sejatinya keuntungan besar dari tempat hiburan tersebut kembali pada monopoli para pebisnis besar/oligarki. Warga lokal dengan UMKM tak lebih dari sekedar cheeleader atau pemandu sorak yang meramaikan gelanggang sang oligarki.

Miris memang, namun begitulah sistem ini menempatkan rakyat hanya sebatas objek dari aktivitas oligarki dalam meraup keuntungan. Belum lagi potensi kemaksiatan atas hadirnya tempat hiburan yang tentu akan menarik banyak orang datang dengan latar agama, budaya dan kebiasaan yang berbeda. Hal ini tentu akan berdampak bagi warga setempat, seperti kebiasaan wisatawan luar yang minum alkohol, seks bebas, narkoba dan sebagainya, ibarat untung tak seberapa namun buntung tak terkira.

Hal inilah yang tidak disadari warga utamanya kaum muslim, mereka hanya dibuai dengan harapan tak seberapa namun kerusakannya luar biasa. Sistem kapitalisme yang mencampakkan aturan Allah SWT dari kehidupan dan melahirkan aturan-aturan manusia yang tentu akan lebih cenderung kepada pembuatnya niscaya tak akan menghadirkan kesejahteraan dan keadilan.

Berbeda dengan Islam, pembangunan sarana hiburan hanyalah sebagai wasilah syiar Islam. Keindahan dan kenyamanan yang dihadirkan oleh tempat-tempat hiburan adalah bentuk tadabbur alam oleh manusia atas kebesaran Sang Pencipta alam semesta/Allah SWT. Hal ini tak lepas dari konsep ibadahnya kaum muslim dimana segala aktivitasnya semata-mata hanya mencari ridho-Nya, disamping sebagai dakwah praktis bagi non muslim.

Dalam Islam pembangunan kota ataupun ibukota negara semata-mata demi kepentingan rakyat dan kedaulatan negara. Mengurusi, melayani dan melindungi rakyat adalah landasan aktivitas negara dengan penerapan syariat Islam secara kaffah disemua lini kehidupan. Sehingga pembangunannya pun dalam rangka mewujudkan kepentingan dan memudahkan kepengurusan rakyat. Sebagaimana hadits Rasulullah Saw, “Imam (Khalifah) adalah raa’in (pengurus rakyat) dan Ia bertanggung jawab atas kepengurusan rakyatnya (HR. Bukhari).

Sejarah peradaban Islam mencatat sedikitnya empat kali perpindahan ibukota negara Khilafah. Perpindahan pertama adalah dari Madinah ke Damaskus pada awal Bani Umayyah, perpindahan kedua dari Damaskus ke Baghdad, perpindahan ketiga dari Baghdad ke Kairo dan terakhir dari Kairo ke Istanbul Turki. Dari semua ibukota negara Khilafah, Baghdad merupakan satu-satunya ibukota negara yang praktis dibangun dari awal.

Adalah Khalifah Al-mansur pendiri kota Baghdad pada 30 Juli 762 M. Al-mansur percaya bahwa Baghdad adalah kota yang akan sempurna untuk menjadi ibukota Khilafah. Modal dasar adalah lokasinya yang strategis dan memberikan kontrol atas rute perdagangan sepanjang sungai Tigris ke laut dan dari Timur Tengah ke Asia. Tersedianya air sepanjang tahun dan iklimnya yang kering juga membuat kota ini lebih beruntung daripada ibukota sebelumnya yakni Madinah dan Damaskus.

Namun modal dasar tadi tentu tak akan efektif tanpa perencanaan yang luar biasa. Empat tahun sebelum dibangun, tahun 758 M, Al-mansur mengumpulkan para surveyor, insinyur, dan arsitek dari seluruh dunia untuk datang dan membuat perencanaan kota. Lebih dari 100.000 pekerja kontruksi datang mensurvei rencana-rencana, banyak dari mereka disebar dan diberi gaji untuk langsung memulai pembangunan kota.

Kota dibangun dalam dua semi lingkaran dengan diameter 19 kilometer. Bulan Juli dipilih sebagai waktu mulai karena dua astronom, Naubakht Ahvaz, dan masyaallah percaya bahwa itu saat yang tepat karena air Tigris sedang tinggi sehingga kota dijamin aman dari banjir. Memang ada sedikit astrologi di situ, tetapi itu bukan pertimbangan utama. Batu bata yang dipakai untuk membangun berukuran sekitar 45 centimeter pada seluruh seginya. Abu Hanifah adalah penghitungan batu bata, dia mengembangkan sistem kanalisasi untuk membawa air baik untuk pembuatan batu bata maupun kebutuhan manusia..

Setiap bagian kota yang direncanakan untuk jumlah penduduk tertentu dibangunkan masjid, sekolah, perpustakaan, taman, industri gandum, area komersial, tempat singgah bagi musafir, hingga pemandian umum yang terpisah antara laki-laki dan perempuan. Bahkan pemakaman umum dan tempat pengelolaan sampah juga tidak ketinggalan.

Sebagian besar warga tak perlu menempuh perjalanan jauh untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya serta untuk menuntut ilmu dan bekerja. Karena semua dalam jangkauan pejalan kaki yang wajar, dan semua memiliki kualitas yang standar. Negara dengan tegas mengatur kepemilikan tanah berdasarkan syariat Islam. Tanah pribadi yang ditelantarkan lebih dari tiga tahun akan ditarik kembali oleh negara, sehingga selalu tersedia dengan cukup tanah-tanah yang dapat digunakan untuk membangun fasilitas umum.

Namun perencanaan kota juga memperhatikan aspek ketahanan terhadap ancaman serangan. Ada empat benteng yang mengelilingi Baghdad, masing-masing diberi nama Kufah, Basrah, Khurasan, dan Damaskus, sesuai dengan arah gerbang untuk perjalanan menuju kota-kota tersebut. Setiap gerbang memiliki pintu lengkap yang terbuat dari besi tebal, yang memerlukan beberapa lelaki dewasa untuk membukanya.

Tak heran bahwa kemudian Baghdad dengan cepat menutupi kemegahan Ctesiphon, ibukota Kekaisaran Persia yang terletak 30 kilometer di tenggara Baghdad, yang telah dikalahkan pada perang al-Qadisiyah tahun 637 M, Baghdad meraih zaman keemasannya saat era Harun Al-Rasyid pada awal abad 9 M.(https//www.fahmiamhar.com/2013/02/ketika-khilafah-pindah-ibu-kota.html)

Demikian gambaran Islam dalam membangun ibukota negara, perencanaan yang matang dan rinci serta tujuan mulia yakni kemaslahatan rakyatnya sehingga mencapai peradaban yang gemilang yang tidak hanya sekedar pencapaian pembangunan fisik semata. Wallahu a’lam bishowab.

Berita Terkait

Raih Banyak Amalan di Bulan Rajab Bulan Kemuliaan Bagi Kaum Muslim
Potensi yang Digali Selain Investasi, Jika Pendanaan IKN Minim
Tunjangan Guru Ditingkatkan, Bisa Menjamin Kesejahteraan?
Wanita Sejahtera Dengan UMKM, Benarkah ?
Tawuran Pelajar, Buah Penerapan Pendidikan Sekuler
Cegah Tawuran Pelajar, Pentingnya Peran Keluarga Hingga Negara
Deflasi , Dampak Ekonomi dan Pandangan Islam
Krisis Air di Kaltim, Keseriusan Negara Minim

Berita Terkait

Sabtu, 18 Januari 2025 - 11:17 WIB

Warga Menjerit Akibat Dugaan Penyimpangan BBM Subsidi di SPBU 64.785.04 yang Penuh Jerigen

Sabtu, 18 Januari 2025 - 11:14 WIB

Tawuran Remaja Berakibat Kantibmas di Kota Singkawang Sudah Tidak Kondusif

Rabu, 1 Januari 2025 - 06:24 WIB

Perayaan Tahun Baru 2025 Semarakkan Prosesi Lepas Sambut Pangdam XII/Tpr

Jumat, 20 Desember 2024 - 14:38 WIB

Diduga Oknum Preman Menguasai Tanah Warga di Kelurahan Kariangau

Minggu, 15 Desember 2024 - 18:53 WIB

Satgas Yonkav 12/BC Amankan Satu Orang PMI Non Prosedural

Senin, 2 Desember 2024 - 16:13 WIB

Tunjukan Kinerja Terbaik, Pangdam XII/Tpr Terima Penghargaan dari Para Tokoh Lintas Etnis Kalbar

Sabtu, 16 November 2024 - 19:08 WIB

Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad Berhasil Gagalkan Penyelundupan Toyota Land Cruiser VX 4WD dari Malaysia

Sabtu, 16 November 2024 - 19:07 WIB

Kuatkan Sinergitas, Kodam XII/Tpr Silaturahmi Dan Olahraga Bersama Awak Media

Berita Terbaru

BALIKPAPAN

Polda Kaltim Musnahkan Barang Bukti 484,84 Gram Sabu

Kamis, 30 Jan 2025 - 15:45 WIB