Wanita Sejahtera Dengan UMKM, Benarkah ?

BARA NEWS KALTIM

- Redaksi

Sabtu, 23 November 2024 - 07:34 WIB

50207 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Ummu Adi
Pemerhati Sosial

Bank Indonesia provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), kembali melakukan gebrakan dengan mempersembahkan “Kaltim Paradise Of The East.” Tujuannya adalah untuk memperkuat sinergi ekonomi dan meningkatkan daya tarik investasi di Bumi Etam.

Pemprov Kaltim yang diwakili oleh Ujang Rachmad menyatakan bahwa langkah ini dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang merata, meningkatkan daya saing daerah dan memberikan manfaat. Selain itu Pemerintah juga memfokuskan pada penguatan infrastruktur yang memadai untuk peningkatkan kualitas sumber daya manusia, yaitu UMKM serta akses terhadap teknologi informasi dengan pendekatan holistik.

Budi Widihartanto selaku Kepala Perwakilan BI Kaltim juga berharap, acara ini mampu menarik perhatian investor dalam dan luar negeri untuk berinvestasi, khususnya dalam sektor-sektor unggulan yang sesuai dengan visi ekonomi hijau dan berkelanjutan.
(https://beritakaltim.co/2024/11/08/sinergi-ekonomi-dan-investasi-bi-kaltim-hadirkan-kaltim-paradise-of-the-east/)

Provinsi Kalimantan Timur sebagai provinsi terluas keempat di Indonesia setelah Papua, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat, merupakan salah satu daerah dengan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Karena posisinya yang strategis, Kalimantan Timur di daulat menjadi lokasi Ibukota Negara yang baru. Hal inilah yang kemudian melatarbelakangi dibukanya tawaran bagi para investor untuk menanamkan modal pada pembangunan infrastruktur.

Event Kaltim Paradise Of The East ini merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah dalam menarik minat investor untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan merangsang pertumbuhan ekonomi, salah satunya dengan merangkul pelaku UMKM.

Organisasi Perempuan Dunia (UN Women) pada tahun 2023 mencatat, bahwa satu dari tiga wanita di dunia adalah pelaku usaha mikro. Bahkan di Indonesia, sekitar 64,5 persen Usaha Mikro Kecil dan Menengah ini digeluti oleh perempuan.

Dalam sebuah diskusi di Jakarta, Mentri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki menyampaikan bahwa, perempuan sebagai pelaku UMKM, seharusnya memanfaatkan peluang dan potensi di sektor-sektor produktif nasional seperti pertanian, perikanan, dan perkebunan. Sehingga yang di dapatkan pun lebih banyak, mengingat Indonesia adalah negara dengan kekayaan alam yang melimpah, khususnya di bidang agriculture dan aquaculture.
(https://m.antaranews.com//amp/berita/3953202/menkop-ukm-sebut-64-persen-pelaku-umkm-adalah-perempuan)

Disini dapat dilihat bahwa peran wanita dalam pemberdayaan UMKM sangat berpengaruh pada kemajuan ekonomi masyarakat. Mengingat jumlah populasi wanita menurut BPS bulan februari 2024 hampir mencapai 50 persen dari jumlah penduduk laki-laki. (Laki-laki: 139,3 juta sedang perempuan: 136,3 juta).

Berkecimpungnya perempuan dalam usaha UMKM ini logikanya akan meningkatkan pendapatan masyarakat terlebih didukung oleh sumber daya alam melimpah dan suntikan dana segar dari para investor. Namun benarkah kesejahteraaan akan didapat seiring dengan masuknya para investor yang ikut bermain dalam pengembangan UMKM di negeri ini ?

Masuknya dana segar dari para investor kepada pelaku UMKM pastinya mempunyai konsekwensi logis. Hal ini tak lepas dari prinsip ekonomi yang sudah lazim di gunakan, bagaimana dengan modal sekecil-kecilnya, meraup untung yang sebesar-besarnya.

Pengusaha dengan modal yang kecil nantinya akan bersaing dengan mereka yang memiliki modal besar, baik dalam pengadaan bahan baku, maupun pasar, dan faktanya pemain kapital pasti akan mempunyai peluang besar dalam persaingan ini sehingga pelaku UMKM yang modalnya sedikit akan tergerus dengan pemodal besar yang ikut bermain perputaran roda ekonomi.
Sehingga wajar muncul slogan “Yang kaya bertambah kaya, Yang miskin bertambah miskin.” Pedagang besar mendapat untung yang berlipat-lipat, pengusaha kecil gulung tikar.

Belum lagi kerugian lain, mengingat pelaku UMKM notabene adalah para ibu yang harus rela meninggalkan anaknya untuk mengejar keuntungan yang tidak seberapa. Mengambil alih tanggungjawab sebagai tulang punggung keluarga, yang akhirnya berdampak pada keretakan rumah tangga.

Inilah yang terjadi apabila kehidupan wanita tidak lagi di atur oleh nilai-nilai Islam. Roda kehidupan yang diatur oleh aturan yang berasal dari hawa nafsu, yang menuhankan materi atau keuntungan (sistem kapitalis). Sehingga yang ada di benak dan yang menjadi ukuran kebahagiaannya adalah materi.

Pandangan Islam Tentang Wanita

Islam dengan kesempurnaan ajarannya, memposisikan wanita sebagai insan mulia yang harus dijaga kehormatannya. Perannya sebagai Ibu yang melahirkan dan mendidik generasi yang akan mengambil estafet kepemimpinan kelak.
Sehingga ada kalimat hikmah yang ditujukan padanya.

النساء عمادالبلاداذا صلحته صلح البلاد إذا فسدت فسدالبلاد

“Wanita adalah tiang negara, apabila ia baik maka baiklah negara. Apabila ia rusak maka rusaklah negara.”

Namun bukan berarti wanita tidak boleh bekerja, atau beraktivitas diluar rumah. Hanya saja tidak dibenarkan bagi wanita ketika keluar rumah lantas mengabaikan kewajibannya.

Termasuk kewajiban yang tidak boleh diabaikan adalah menutup aurat dan menjaga interaksinya terhadap lawan jenis, serta beraktivitas amar ma’ruf nahi munkar. Kewajiban menyeru ini tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. An-Nahl 125

ادع الى سبيل ربك لا الحكمة والمو عظة الحسنة وجادلهم با لتي هي احسن

Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik.”

Teladan Wanita di Masa kegemilangan Islam

Pada masa Rasulullaah, terdapat beberapa wanita tangguh yang ditempa dengan semangat iman. Seperti Laila Al-Ghifariyah, sosok wanita remaja yang memiliki semangat juang tinggi dan selalu ikut dalam tiap peperangan yang dipimpin oleh Rasul. Beliau bertugas mengobati para mujahid yang terluka akibat peperangan. MasyaAllah

Begitu juga pada masa Khulafaur Rasyidin. Sayyidina Umar bin Khatab yang pada masa itu menjabat sebagai Khalifah, pernah melarang orang-orang memberikan mahar kepada calon istri mereka melebihi 40 Uqiyah (1 Uqiyah = 40 dirham dan 1 dirham = 2.975 gr perak).
Apabila mereka terlanjur memberikan mahar tersebut maka mereka diperintahkan untuk mengambil dan menyumbangkan ke Baitul mall.

Kemudian terdengar suara seorang wanita yang berkata,”ada apa denganmu?”
Kemudian Umar pun menjawab,”memang kenapa?” Ada apa dengan keputusanmu, bukannya Allah ‘Azza wa Jalla telah berfirman:

وان اردتم استبدال زوج مكان زوج واتيتم أحدهن قنطارا فلا تأ خذوا منه شيأ

Artinya : “Dan jika kamu ingin mengganti istrimu dengan istri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seorang diantara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali sedikitpun darinya.”
(QS. An-Nisa [4]: 20)

Mendengar bantahan tersebut, Umar bin Khatab langsung mengakui kesalahannya.

Diatas adalah beberapa kisah peran wanita yang interaksinya di atur oleh Zat yang Maha Sempurna. Jauh berbeda dengan kondisi saat ini dimana perempuan hanya dimanfaatkan oleh sistem kapitalis untuk mendongkrak perekonomian dalam masyarakat dengan mengabaikan fitrah nya sebagai Ibu dan madrasah bagi anak-anaknya, sehingga dampak yang muncul banyaknya anak-anak yang kehilangan sosok ibu dan berakhir di lingkungan yang buruk dengan pergaulan bebasnya.

Wallaahu ‘alam bish shawab

Berita Terkait

Raih Banyak Amalan di Bulan Rajab Bulan Kemuliaan Bagi Kaum Muslim
Potensi yang Digali Selain Investasi, Jika Pendanaan IKN Minim
Tunjangan Guru Ditingkatkan, Bisa Menjamin Kesejahteraan?
Tawuran Pelajar, Buah Penerapan Pendidikan Sekuler
Cegah Tawuran Pelajar, Pentingnya Peran Keluarga Hingga Negara
Deflasi , Dampak Ekonomi dan Pandangan Islam
Bak Untung Tak Seberapa Namun Buntung Tak Terkira
Krisis Air di Kaltim, Keseriusan Negara Minim

Berita Terkait

Sabtu, 18 Januari 2025 - 11:17 WIB

Warga Menjerit Akibat Dugaan Penyimpangan BBM Subsidi di SPBU 64.785.04 yang Penuh Jerigen

Sabtu, 18 Januari 2025 - 11:14 WIB

Tawuran Remaja Berakibat Kantibmas di Kota Singkawang Sudah Tidak Kondusif

Rabu, 1 Januari 2025 - 06:24 WIB

Perayaan Tahun Baru 2025 Semarakkan Prosesi Lepas Sambut Pangdam XII/Tpr

Jumat, 20 Desember 2024 - 14:38 WIB

Diduga Oknum Preman Menguasai Tanah Warga di Kelurahan Kariangau

Minggu, 15 Desember 2024 - 18:53 WIB

Satgas Yonkav 12/BC Amankan Satu Orang PMI Non Prosedural

Senin, 2 Desember 2024 - 16:13 WIB

Tunjukan Kinerja Terbaik, Pangdam XII/Tpr Terima Penghargaan dari Para Tokoh Lintas Etnis Kalbar

Sabtu, 16 November 2024 - 19:08 WIB

Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad Berhasil Gagalkan Penyelundupan Toyota Land Cruiser VX 4WD dari Malaysia

Sabtu, 16 November 2024 - 19:07 WIB

Kuatkan Sinergitas, Kodam XII/Tpr Silaturahmi Dan Olahraga Bersama Awak Media

Berita Terbaru

BALIKPAPAN

Polda Kaltim Musnahkan Barang Bukti 484,84 Gram Sabu

Kamis, 30 Jan 2025 - 15:45 WIB